Info Karir di Kabupaten Pesawaran

November 10, 2019
Manajemen perintah kerja ialah bagian urgen dari masing-masing operasi pemeliharaan peralatan. Cara terbaik guna mengelola perintah kerja ialah dengan sistem perangkat empuk perintah kerja, atau program perangkat empuk CMMS. Manfaat perangkat empuk perintah kerja berbanding lurus dengan tingkat pemakaiannya. Ini berarti melibatkan seluruh personel perusahaan dengan sistem pada tingkat tertentu. Ini menduga bahwa CMMS mempunyai izin berbasis peran sampai-sampai pemakai di sekian banyak  tingkatan bisa mengakses sistem sambil mengayomi integritas data.

Tentunya, personel pemeliharaan mesti memakai CMMS. Di samping itu, personel non-pemeliharaan (pemohon) mesti memakai sistem perintah kerja untuk mengantarkan tiket perbaikan (permintaan kerja). Ini menyerahkan personil non-pemeliharaan tautan langsung ke pemeliharaan dan memberdayakan mereka guna mengomunikasikan keperluan perbaikan perlengkapan ke pemeliharaan secara formal.

Keengganan untuk memakai perangkat empuk baru ialah masalah umum. Di bawah ini ialah beberapa tips yang bisa meringankan masalah dengan menemukan karyawan pemeliharaan dan non-pemeliharaan untuk memakai perangkat empuk perintah kerja.

Menyiapkan dan mengkonfigurasi perangkat empuk sangat penting. Berikut ialah beberapa urusan yang butuh dipertimbangkan saat menyiapkan sistem manajemen pesanan kerja Anda.

Siapa Pengguna?

Siapa pemakai perangkat empuk dan bagaimana pemakai ini berinteraksi dengan perlengkapan lunak? Di bawah ini ialah daftar pemakai potensial dan peran mereka.

Manajer pemeliharaan: konfigurasi sistem, penerbitan dan verifikasi kerja, analisis dan pelaporan keandalan.
Teknisi perawatan: menyaksikan dan memblokir perintah kerja, tugas pemeliharaan preventif, meminta suku cadang, dan mengecek komponen.
Manajer pabrik: Memperbaiki tiket, analisis dan pelaporan.
Membeli dan menerima konfigurasi pembelian, pesanan pembelian, penerimaan dan pencocokan faktur.
Pengawas manufakturing: membetulkan tiket, entri downtime, analisis, permintaan pembelian, dan pengumuman acara (penerima).
Karyawan pabrikan: membetulkan tiket, pengumuman acara (penerima).
Kontraktor luar: pesanan kerja, permintaan pembelian.
Administrator basis data dan personel TI: konfigurasi dan perbaikan tiket.
Tenaga administrasi dan kantor: membetulkan tiket, analisis dan pelaporan.
Mengidentifikasi siapa yang perlu memakai perangkat empuk dan kenapa merupakan tahapan kesatu yang urgen yang memengaruhi peran, izin, konvensi penamaan, tempat akses terminal, perizinan, dan dukungan. Langkah ini barangkali mempunyai efek terbesar pada investasi mula dalam perlengkapan lunak.
Dalam sejumlah kasus, masuk akal guna mengelompokkan pemakai potensial. Sebagai contoh, seluruh karyawan manufaktur di departemen tertentu pada shift tertentu bisa menjadi satu grup yang berbagi login yang sama. Keuntungannya ialah lebih tidak banyak login yang mesti dipertahankan. Kelemahannya ialah bahwa manajer pemeliharaan barangkali tidak tahu siapa yang memberikan tiket perbaikan.

Biasanya, yang terbaik ialah memberikan login setiap orang pemeliharaan sehingga melulu menampilkan susunan kerja guna teknisi pemeliharaan tertentu. Ini meminimalisir kekacauan layar dan memusatkan teknisi pada tugas mereka sendiri. Ini pun mencegah penutupan atau pengeditan yang tidak disengaja atau disengaja dari perintah kerja teknisi lain.

Rencanakan Database Awal Peralatan dan Tugas Anda

Karena perlengkapan dan tugas ialah elemen utama dari sistem perintah kerja, penamaan item-item ini membutuhkan perencanaan sebelum menambahkannya ke CMMS.

Tentukan bagaimana mengelompokkan peralatan. Haruskah kita mengelompokkan menurut ruang belajar peralatan, lokasi, proses atau departemen? Pertimbangan yang seksama selama tahapan ini menciptakan memfilter basis data perlengkapan besar jauh lebih gampang nantinya.
Demikian pula, kelompokkan tugas menurut jenis tugas.
Gunakan konvensi penamaan yang umum dan diterima guna peralatan. Kecuali andai Anda sudah memberi label perlengkapan dengan nomor aset atau pengenal lain, yang terbaik ialah memberi nama perlengkapan dengan nama yang bisa dikenali oleh populasi pemakai terbesar. Misalnya, apakah teknisi perawatan baru akan mengetahui "Table-Top Conveyor # 3" atau "CONV3-998625TT"?
Pertimbangkan bagaimana perangkat empuk menawarkan perlengkapan untuk seleksi untuk pemakai. Peralatan pengelompokan secara alfabet mengarah ke susunan peralatan yang lebih intuitif. Misalnya, barangkali semua konveyor mesti dibuka dengan kata "Konveyor". Berikut ini suatu contoh: "Table Top Conveyor # 1" vs. "Conveyor - Table Top # 1" atau misal lain, "Incline Conveyor #A" vs. "Conveyor - Incline #A". Kasing mana yang membuatnya lebih gampang untuk mengejar item konveyor dalam daftar?
Terakhir, tentukan pemakai mana yang bakal mempunyai izin guna menambahkan item data tingkat rendah atau global laksana peralatan, tugas, kedudukan pesanan kerja, prioritas pesanan kerja, jenis pesanan kerja, dan informasi spesifik pesanan kerja beda yang dapat dipakai kembali. Penting untuk memberi batas akses ke item data tingkat rendah dan global ini untuk mengawal konsistensi dalam penamaan, menghindari salinan atau salinan dekat dan mencerminkan item data dengan benar.
Tentukan Platform Perangkat Lunak Terbaik

Platform apa yang terbaik guna organisasi Anda? Berbasis Windows, berbasis web atau ponsel pintar? Mungkin kombinasi ketiganya sesuai. Jika demikian, bagaimana urusan ini memengaruhi ongkos lisensi dan dukungan? Lebih urgen lagi, bagaimana urusan ini memprovokasi ac pemakai

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »