Beberapa bisnis berasumsi bahwa mereka melulu dapat berkembang andai mereka mempunyai semua karyawan mereka di bawah satu atap pada ketika yang sama. Di sisi lain, yang beda menunjuk pada pengurangan biaya, pengurangan ruang kantor, penambahan produktivitas yang disertai dengan tenaga kerja yang lebih bahagia, dan keterampilan untuk beradaptasi dengan apa yang dapat menjadi hal pengganggu.
Ini ialah tentang menemukan ekuilibrium antara apa yang bekerja guna majikan dan apa yang baik guna karyawan. Dengan asumsi, sebagai majikan, Anda beranggapan untuk mengamini seorang karyawan atau karyawan yang bekerja dari rumah, apa yang mesti kita pertimbangkan sebelum kegiatan rumahan disetujui? Berikut ini sepuluh hal yang butuh dipertimbangkan:
# 1. Apakah pekerjaan tersebut cocok?
Tidak seluruh pekerjaan dapat dilakukan dari jarak jauh. Anda butuh mempertimbangkan apakah peran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik begitu jauh dari kantor oleh seseorang yang bekerja sendiri. Anda pun perlu merasa puas bahwa karyawan bakal senang menguras waktu yang lama sendirian, dan lumayan disiplin guna tidak menyia-nyiakan masa-masa mereka menyaksikan televisi atau menjadi terlampau terganggu oleh masalah-masalah domestik.
# 2. Bagaimana kita mengelola karyawan yang bekerja dari rumah?
Anda butuh menilai tingkat kontak apa yang diinginkan antara manajer, anggota kesebelasan dan karyawan. Diskusi mungkin dibutuhkan mengenai masa-masa kerja, dan apakah karyawan bakal diminta sedang di kantor pada hari-hari tertentu, atau guna pertemuan tim, dan apakah masa-masa kantor bakal bervariasi cocok dengan keperluan bisnis.
Jika pengaturan hendak berhasil, urgen bahwa ada keyakinan antara pekerja rumahan dan manajer mereka.
# 3. Apakah karyawan mempunyai tempat yang sesuai untuk bekerja?
Gambaran populer seseorang yang bekerja dari rumah ialah mereka menguras waktu dengan duduk di sofa mengenakan piyama dengan komputer laptop yang sebanding di pangkuan mereka sedangkan mereka minum secangkir kopi lagi. Ini jauh dari ideal dan bisa segera mengakibatkan masalah kesehatan yang timbul dari postur yang buruk.
Jadi, urgen bahwa karyawan mempunyai tempat yang sesuai untuk bekerja dan tersebut termasuk mempunyai kursi yang sesuai dan meja dengan elevasi yang benar. Tidak melulu itu, tersebut tidak boleh dipakai pada ketika yang sama untuk destinasi yang saling bertentangan.
Ini ialah contoh nyata dari sejumlah tahun yang kemudian dari perusahaan lokasi saya bekerja. Perusahaan tersebut mempekerjakan sebanyak konsultan dokumen yang bekerja dari rumah. Yang satu menikah dengan empunya pub yang penginapannya meluangkan makanan panas dan dingin yang disiapkan di dapur flat empunya di atas pub. Dari sanalah sejawat saya saat tersebut bekerja sedangkan staf penginapan menyiapkan makanan di sekitarnya memakai meja yang sama. Ada pun kabel listrik yang tak terhindarkan guna komputer laptop yang mengikuti lantai dapur yang sibuk. Tidak butuh dikatakan, penataan kerja ini dihentikan segera saat mereka menjadi dikenal. Itu membimbing kita dengan apik ke ...
# 4 Kesehatan dan keselamatan
Secara hukum, seluruh pengusaha bertanggung jawab atas kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan karyawan mereka di lokasi kerja "sejauh bisa dipraktikkan", dan mesti mengerjakan penilaian risiko. Ini tergolong pekerja rumahan. Pengusaha mesti memungut risiko menilai penataan kerja rumahan yang diusulkan sebelum mereka mulai, dan mengerjakan penilaian ulang secara teratur, yang barangkali termasuk stres, isolasi, perlengkapan tempat kerja, bantuan kesatu, dan kecelakaan.
# 5 Peralatan
Peralatan apa yang akan dipakai oleh pekerja rumahan dan siapa yang bakal membayarnya? Apakah dia akan meluangkan perangkat mereka sendiri laksana komputer, laptop, atau komputer tablet, telepon, dan koneksi internet? Jika Anda meluangkan peralatan, dapatkah karyawan (dan anggota family mereka) menggunakannya untuk kebutuhan lain?
Karyawan yang cacat mungkin memerlukan peralatan khusus, Anda mesti meluangkan dengan teknik membuat penyesuaian yang masuk akal untuk situasi mereka laksana yang mesti Anda kerjakan seandainya orang tersebut berbasis kantor.
Jika karyawan tersebut memakai perangkatnya sendiri, Anda butuh meyakinkan bahwa penataan pemeliharaan yang cocok tersedia saat masalah TI muncul, laksana yang tentu akan terjadi. Apakah terdapat tugas beda yang bisa mereka kerjakan dari rumah andai perangkat mereka tidak berfungsi? Jika tidak ada, apakah karyawan bakal diminta guna mengambil libur saat perlengkapan mereka sedang dibetulkan atau bekerja dari kantor?
Jika Anda meluangkan peralatan, apakah karyawan tahu siapa yang mesti dihubungi andai ada kekeliruan atau kerusakan? Di samping itu, apakah dapat diterapkan guna perusahaan saya. sokongan untuk merawat peralatan yang barangkali secara jasmani terletak bermil-mil jauhnya?
# 6. Keamanan data
Karyawan yang bekerja dari lokasi tinggal perlu mengetahui prosedur yang mesti mereka ikuti dan apa, dan apa yang tidak, pemakaian data secara resmi. Misalnya, Anda mesti mempertimbangkan:
Siapa yang mempunyai akses ke komputer atau perangkat, dan ke data individu yang tersimpan di dalamnya?
Bagaimana dan kapan cadangan data tersebut dibuat? Bagaimana dan di mana cadangan tersebut berada
EmoticonEmoticon